Share/Bookmark

Belanja Online Indonesia Bertumbuh Pesat

No comment yet
Tak disangka dan dinanya walaupun sekian banyak penipuan dengan cara-cara yang terlacak oleh pihak aparat. Sebagaimana pernah dirilis bahwa sekawanan penipuan itu justru adalah mantan napi yang baru keluar dari hotel prodeo. Hasil investigasi mereka mampu meraup uang milyaran rupiah. Sangatlah mengejutkan tentunya. Namun demikian dapat kita simpulkan bahwa minat dan keinginan diindonesia yang serba instant dalam memiliki sesuatu , didukung konsumersime yang tergolong tinggi pantas saja jika peluang-peluang ini dimanfaatkan sebagai celah menipu bagi mereka yang berniat buruk. Akan tetapi bila ini dilakukan dengan serius dan benar adalah peluang usaha yang menjajikan secara positif dan terpercaya. Baru-baru ini Rakuten sebagai salah satu perusahaan e-commerce terbesar di dunia melakukan survei yang melibatkan 5000 responden di 12 negara di dunia, termasuk Indonesia. Difasilitasi oleh Survey Sampling International, survei tersebut menampilkan data bahwa konsumen Indonesia menghabiskan $239 (2,3 juta Rupiah) secara rata-rata di tahun 2012 untuk berbelanja online. Meskipun terlihat besar, angka tersebut adalah yang paling rendah di antara negara-negara yang disurvei. Sebagai perbandingan, konsumen Malaysia menghabiskan $344 untuk belanja online sementara rata-rata negara yang disurvei menghasilkan konsumsi sebesar $725 dengan konsumen Inggris memiliki kemampuan pembelanjaan terbesar. Menurut survei tersebut, konsumen Indonesia menghargai kepercayaan sebagai faktor tertinggi untuk berbelanja online (69%). Ini membuat konsumen Indonesia memiliki persentase paling tinggi untuk berbagi dan merekomendasikan produk pilihannya di berbagai jejaring sosial (78%). Konsumen Jepang adalah yang paling pelit memberi rekomendasi dengan persentase 8%. Konsumen Indonesia juga memiliki persentase yang bagus untuk berbelanja online menggunakan perangkat bergerak (smartphone/tablet) (14%), meskipun secara umum konsumen global masih jarang menggunakan smartphone untuk preferensi media belanja online-nya. Meskipun pertumbuhan berbelanja online sepanjang tahun 2012 mencapai 11%, tapi sekitar 28% konsumen Indonesia masih bertahan menggunakan berbelanja secara konvensional di toko (offline). Seperti dikutip dari Okezone, Presiden Direktur dan CEO PT Rakuten Belanja Online (Rakuten-MNC), Ryota Inaba, menyebutkan, “Bukan masanya lagi memiliki website yang hanya memajang dagangan Anda, namun harus memastikan bahwa mereka menawarkan semua informasi yang dibutuhkan oleh konsumen melalui website atau penawaran lewat mobile. Ini merupakan terobosan penelitian. Platform sosial sedang bersiap untuk tumbuh pada tahun-tahun mendatang. Sebagai industri, kami perlu membangun kepercayaan konsumen dalam platform belanja sosial, juga memberikan kemudahan bagi konsumen untuk berbagi konten lewat channel yang ada.” Dari berbagai sumber internet yang dihimpun tulisan diatas sebagai bentuk kepedulian bersama agar peluang-peluang starup dapat lebih berkembang dan lebih menjajikan.

Posting Komentar

HOME | ABOUT

Copyright © 2011 SANG KREATORISIDIKALANG | Powered by BLOGGER | Template by 54BLOGGERCoolbthemes.com.